Kamis, 12 Januari 2012

( FF ) Halo,siapa namamu?

"Hah? Maksud lo dia ngeduain Wenny ama Silvi?"


" Iya Rere" Ryan menegaskan


Otakku berpikir keras tentang siapa cowok yang tega-teganya menduakan kedua perempuan ini. Aku memang tidak cukup dekat dengan mereka tetapi sebagai sesama perempuan, aku merasa ini hal yang sangat menyedihkan.


" Re, kenalin temen gue" Ryan memperkenalkan lelaki disampingnya
" Halo, siapa namamu? " Lelaki itu mengulurkan tangannya
" Rere " jawabku singkat
" Aku Al " jawab lelaki tersebut


Lalu Ryan membisikan sesuatu " Re, hmm dia yang ngeduain Wenny"


Aku terkejut dan membuat kedua alisku terangkat " Hah?! Lelaki seperti itu bisa ngeduain cewek? Wihh ilmunya tingkat tinggi ya?" 


"Pssttt jangan kenceng-kenceng Re, nggak enak kalo kedengeran sama si Al " 


"Bodoooo nggak peduli gue" ucap saya masih kesal


Ryan hanya tertawa geli melihat ekspresiku.


Dan selang beberapa hari, permasalahan dua wanita dan satu lelaki itu selesai. Selesai dua-duanya.Ya hubungan mereka selesai.


Seperti biasanya Ryan memang selalu datang ke rumahku hampir setiap hari walaupun kadang cuma sekedar numpang minum. Karena memang Ryan sudah dianggap sebagai bagian dari keluargaku ditambah dengan status anak tunggal ku jadilah Ryan ini seperti seorang kakak bagiku.


Tapi kali ini ada yang berbeda, dia terlihat lebih serius


" Re, Al suka sama lo" 


Nasi yang ada di mulutku sebagian keluar karena kagetnya


"Ahhh gila lo Yan, sumpah nih yah gue nggak akan pernah suka apalagi pacaran ama cowok seperti itu" 


" Huaaaa serem omongan lo, Re. Pake acara sumpah, ntar beneran naksir lo.." Ryan mengomentari jawabanku


" Amit-amit " lanjutku sambil mengetuk meja 3x. Karena ada sebagian orang yang bilang, agar hal tersebut tidak terjadi kita harus mengetuk meja 3x, walaupun sampai saat ini aku tidak mengerti apa korelasinya.


Dan entah apa yang diomongin Ryan kepada lelaki itu. Semenjak hari itu Ryan dan Al seperti 1 paket yang tiap hari dikirim ke rumahku. Tapi anehnya dari tingkah laku Al sekali tidak memperlihatkan kalau dia menyukaiku. Aku hanya berpikir bagus deh, seengganya aku nggak akan kena jeratan nih cowok.


Sampai saat 2 hari sebelum ulang tahun ku, Al mengajakku pergi


" Re, pergi yuk..temenin gue cari kado buat adik gue. Kan sama-sama cewek tuh jadi kan lo pasti lebih ngerti seleranya"


Aku cuma melirik Ryan dan sialnya dia malah senyum-senyum sambil membuang muka


" Hmm, yauda deh boleh" putusku


Al dan Ryan saling berpandangan bahagia .Ihh kalian pandangan nya mengandung sejuta makna deh.


" Rereeeee hepiii bdayyy yaaa " teriak Ryan sambil mengedor pintu kamarku


" Duh rese lo ya ngantuk nehhh, pulang gih sana" usirku 


" Hahahahaha duhh temen gue yang cakep ini kalo ngamuk cakeeppp bener" Ryan mencubit pipiku


" Rese lo " tepisku


Lalu tiba-tiba Al muncul dengan ice cream cake yang saya pilihkan kemarin untuk adiknya yang katanya berulang tahun juga.


" Happy Birthday, Re..Sorry kemarin bohongin kamu." ucap Al


Aku masih terdiam. Diam karena tidak menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini dari orang yang kuhindari keberadaanya.


Sadar dengan diamnya aku, Ryan mencolek lenganku


" Eh iya gapapa Al..Thanks ya" ucapku


Semalaman itu aku nyaris tidak bisa tidur hanya karena kejutan Al tadi. Dan yang ada di pikiranku, apa memang itu cara dia untuk memikat setiap perempuan. Aku tidak boleh terjebak. Hmm atau lebih baik aku memberikan sedikit pelajaran buat dia agar tidak mempermainkan wanita.


Lalu aku memutuskan untuk menerima cintanya


Sudah seminggu ini aku dan Al pacaran. Yeah right , pacaran. Tolong dicatat baik-baik ya. Aku yang kemarin bersumpah tidak mau pacaran dengan lelaki itu sekarang malah pacaran.




Hari ini aku akan melakukan pendakian ke Gn. Gede bersama teman-teman pecinta alam. Aku memang dari kuliah aktif bergabung di pecinta alam. Rencananya pendakian tersebut memakan waktu 3 hari. Dan berarti 3 hari itu aku harus putus dengan yang namanya komunikasi.Tepatnya, putus komunikasi dengan Al.


Setelah 3 hari di Gn. Gede, akhirnya aku sampai juga di rumah dengan selamat. Melelahkan tapi aku mencintai kegiatan ini.Segala sesuatunya biarpun berat tetapi kalau kamu melakukannya dengan cinta, maka tidak akan akan pernah merasa berat.


" Re, Al dari tadi udah telp terus loh setiap 10 menit tanyain kamu udah pulang atau belum. Kamu kabarin dia ya, takutnya dia khawatir " Mama memberitahuku


" Iya Ma, aku mandi dulu deh" 


Aku memutuskan untuk menelpon Al, setidaknya aku harus menghargai usahanya mengkhawatirkanku kan


" Al.." panggilku di ujung telp
" Rere, akhirnya kamu pulang juga" ucap Al lega. Aku ke rumah kamu ya Re,sekalian aku ingin bicara. Kamu istirahat dulu aja, ntar kalo nggak cape, kita keluar ya muter-muter aja." 
" Iya" sahutku


Hanya membutuhkan waktu 45 menit untuk Al sampai di rumahku, karena jarak rumah kami yang memang tidak terlalu jauh. 


Kami memutuskan untuk pergi ke coffee shop yang memang menjadi tempat favoritku.


"Re, aku kangen kamu banget. Aku khawatir nggak bisa contact kamu, aku takut kamu kenapa-kenapa.Re. Mungkin buat kamu aku cuma main-main sama kamu apalagi semenjak kejadian Wenny. Tapi seorang penjahat pun bisa sadar kan Re. Beri aku kesempatan Re. Kalau aku sampai menyalahgunakan kesempatan itu, tinggalin aku." Al memegang tanganku


Mata itu Al, mata yang menyiratkan ketulusan dan kejujuran.
Sungguh aku terharu. Segitu berartinya kah aku buat kamu Al dan saat itu juga aku memeluk Al.


" Aku juga kangen kamu Al dan kesempatan itu milik kamu "


Dan semenjak hari itu aku memutuskan untuk mencintai Al. Dengan hati.




Project for #15HariNgeblogFF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar