Senin, 16 Januari 2012

( FF ) Ada dia di matamu

Aku tidak suka dengan bau rumah sakit, selalu mengingatkan ku denganmu. Beberapa tahun yang lalu, bau ini sangat akrab denganku. Saat kamu berjuang di tempat tidur pasien melawan penyakit kanker yang mengerogoti kamu selama 2 tahun.

Kamu sosok yang sangat aku kagumi. Kamu yang ditengah rasa sakit masih bisa menyemangatiku, masih bisa tersenyum dan memintaku jangan menangis.

" Jangan menangis sayang..aku kan masih disini buat kamu" katamu.

Aku tahu kamu lelah, kamu kesakitan terutama saat penyakit sialan itu mulai menyakiti tubuhmu. Membuat tubuhmu semakin kurus, tidak bertenaga dan rambutmu semakin hari semakin sedikit. Sekali waktu kamu masih bisa bercanda " Sayang, aku lebih cantik kan ya dengan rambut seperti ini, jadi aku nggak perlu ke salon lagi untuk smoothing " katamu sambil tertawa

" Iya sayang, kamu cantik. Kamu sangat cantik dalam kondisi apapun" kataku membelai rambutmu yang nyaris botak.

Sampai hari itu, hari paling aku takuti di hidupku. Saat semua kabel-kabel yang terpasang di tubuhmu tidak berbunyi lagi yang biasanya menandakan masih ada sebuah harapan.

Sunyi...

" Maaf Pak " Dokter itu berkata kepadaku
" Kami menemukan surat ini di samping tempat tidur " ucap Dokter itu kembali sembari menyerahkan sebuah surat kepadaku.

Hai sayang, apa kabarmu? Mungkin saat kamu membaca surat ini aku sudah nggak ada atau aku masih ada menemani kamu untuk di tahun-tahun mendatang, Tapi sepertinya saat kamu baca surat ini aku udah nggak ada lagi di samping kamu deh, terus kamu pasti lagi menangisi aku. Ayoo dong sayang, jangan menangis ya. Aku saja yang tiap hari disuntik dengan suntikan super besar itu nggak menangis.Hehehehe.

Sayang, terima kasih ya sudah menemaniku selama 3 tahun ini. Aku nggak pernah terbayang seandainya bukan kamu yang disampingku, pasti hidupku akan sangat tidak berarti. Tapi kamu nggak, kamu selalu menemaniku, membuat aku merasa penting dan berharga buat kamu.

Kamu tahu aku begitu terharu saat semakin hari rambutku semakin menipis dan nyaris botak, kamu malah membuatku merasa jadi wanita yang begitu cantik dan kamu juga ikutan membotaki rambutmu. Kata kamu biar dilihat orang jadi sepasang kekasih yang kompak dan sehati.

Sayang, terima kasih untuk yang semua kamu lakukan ya. Sekarang aku harus pergi dan kamu nggak boleh terus-terus terpuruk, kamu sudah lama tidak melihat dunia luar, hari-harimu dihabiskan dengan menemaniku. Sudah saatnya kamu memberikan waktu untuk dirimu sendiri. Terima kasih sayang.Sampai ketemu lagi ya..Aku berdoa agar nanti suatu saat kita bisa dipertemukan kembali denganmu karena kamu adalah hal terbaik yang pernah terjadi di hidupku.

Oiya sayang, aku memberikan mataku ini untuk seorang gadis yang aku tahu dari dokter yang merawatku kalau gadis itu kehilangan penglihatannya saat masih kecil. Jadi aku ingin memberikan kesempatan untuk gadis itu agar dapat melihat dunia.

Bukankah seharusnya begitu sayang, aku memejamkan mata dalam istirahatku dan gadis itu membuka mata melihat dunia dan masa depannya.

Yours,
Cecilia

Aku menangis. Maaf wanita cantikku, aku menangis lagi. Kamu selalu begitu, ingin berguna bagi orang lain. Aku yang berterima kasih padamu sayang, mengajarkan aku banyak hal tentang ketegaran dan kesetiaan. Terima kasih

" Sila, ada yang ingin ketemu sama kamu "
" Siapa Dok? " tanya gadis itu

Aku terperangah melihat gadis itu, dia sangat mirip denganmu Cecil, nyaris serupa. Apa ini hadiah mu untukku?

" Ada dia di matamu " kataku kepada gadis itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar